Ilustrasi
Kamis, 14 Juli 2011 18:45 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN--Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Madura, Jawa Timur menegaskan akan memberi sanksi terhadap guru SMP Negeri 7 yang berkelahi di sekolah dan menjadi tontonan murid-muridnya. "Itu perbuatan yang sudah melebihi batas. Dinas Pendidikan jelas akan memberi sanksi kepada yang bersangkutan," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Achmad Hidayat kepada ANTARA, Kamis.
Achmad Hidayat mengaku telah mendengar informasi adanya perkelahian antara guru olahraga bernama Cahyono dengan seorang pegawai harian lepas di SMP 7 Pamekasan. Namun laporan tertulis dari pihak sekolah belum disampaikan ke Disdik Pamekasan. "Kami masih menunggu laporan tertulis dari pihak sekolah. Tapi yang jelas, guru pelaku perkelahian ini tetap akan kami beri sanksi," katanya menegaskan.
Perkelahian antara guru olahraga Cahyono dengan pegawai harian lepas di SMPN 7 Haji Busri itu terjadi Rabu (13/7). Saat itu, pihak sekolah akan mengadakan rapat persiapan tahun ajaran baru di ruang Laboratoriun, sekitar pukul 08.30 WIB. Haji Busri yang merupakan petugas keamanan dan pemegang kunci di SMPN 7 Pamekasan, datang terlebih dahulu. Ia lalu duduk di bangku belakang dari deretan kursi yang telah tertata tersebut.
Beberapa saat kemudian, guru olahraga Cahyono datang ke ruang itu dan langsung menghampiri Haji Busri. Tanpa banyak bicara, Cahyono langsung melayangkan pukulan ke Haji Busri dan saat itulah perkelahian antara keduanya terjadi. Aksi perkelahian antara keduanya tidak berlangsung lama karena langsung dilerai oleh sejumlah guru dan pegawai Tata Usaha (TU) yang ada di sekolah itu.
Perkelahian itu juga sempat menjadi tontonan sebagian siswa di sekolah itu, bahkan sebagian siswi sempat menjauh dari lokasi perkelahian karena takut dengan aksi yang mereka lakukan. Akibat perkelahian tersebut, Haji Busri mengalami memar di bagian wajah. Sementara, guru olahraga Cahyono mengalami luka memar di bagian dada dan bajunya juga sobek.
Kasus perkelahian guru olahraga dengan pegawai harian lepas di SMPN 7 Pamekasan ini tidak hanya menjadi perhatian kalangan guru dan murid-murid yang ada di sekolah itu, akan tetapi, juga masyarakat sekitar dan keluarga Haji Busri. Bahkan, pada Rabu (13/7) siang puluhan keluarga Haji Busri mendatangi SMPN 7 dan mencari guru olahraga Cahyono guna balas dendam karena tidak terima familinya dipukul. "Secara lisan, kami memang melaporkan kasus perkelahian ini ke Disdik Pamekasan, namun secara tertulis belum," kata Kepala SMPN 7 Pamekasan, Syamsul Arifin.
Ia juga menjelaskan, perkelahian antara guru olahraga Cahyono dengan Haji Busri itu karena dendam lama. "Sekolah ini pernah kehilangan televisi beberapa waktu lalu dan Pak Busri ini mencurigai yang mengambil adalah Pak Cahyono. Itu yang membuat Pak Cahyono tersinggung," kaya Syamsul Arifin menjelaskan.
Selain dilaporkan ke Dinas Pendidikan, menurut Syamsul, kasus itu juga telah dilaporkan ke aparat kepolisian Polsek Kota, namun polisi masih mengupayakan jalan damai. "Memang benar kasusnya kita tangani, tapi kami mencoba menyelesaikan dengan jalan damai agar tidak berlarut-larut," kata Kapolsek Kota Pamekasan AKP Mustagfir.
Source:
0 komentar:
Posting Komentar