Kakek Ini Bangkit Setelah 36 Hari Dikubur – Berita Terbaru, Seorang kakek di Batulengket, Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Rabu (20/4) membuat gempar seluruh warga sekitar. Kakek itu telah bangkit kembali dari kematian setelah 36 hari dikubur. Kakek yang bernama Mat Eksan (75) yang diyakini keluarga dan warga sekitarnya sudah meninggal, kembali pulang. 26 Maret lalu, memang ditemukan seorang pria yang tewas tergantung di sebuah pohon dalam keadaan yang sudah membusuk. Melihat ciri-ciri fisiknya, keluarga yakin jika sosok pria itu adalah Mat Eksan.
Cahaya Lentera: berbagi cerita menarik, fenomena, mitos, rekor dunia, serba serbi, hot info, kontroversi, penemuan baru, tehnologi dan kejadian aneh lainnya di sekitar kita.
Tahlilan hari ketiga dan ketujuh pun sudah dilakukan, tinggal menunggu peringatan hari ke-40. Wajar saja, kepulangan Mat Eksan yang dikira sudah meninggal itu membuat keluarga bingung bercampur ketakutan. Selain itu, berita kepulangannya pun membuat warga gempar yang percaya jika pria renta itu bangkit dari kubur. Hanya berselang beberapa menit setelah Mat Eksan kembali ke rumahnya, ratusan warga langsung mengerumuni kediaman Mat Eksan untuk melihat langsung keadaannya. Bahkan, untuk memastikan bangkitnya dari kubur, para warga pun mendatangi makam Mat Eksan untuk melihat keadaan makam tersebut.
Cahaya Lentera: berbagi cerita menarik, fenomena, mitos, rekor dunia, serba serbi, hot info, kontroversi, penemuan baru, tehnologi dan kejadian aneh lainnya di sekitar kita.
Tahlilan hari ketiga dan ketujuh pun sudah dilakukan, tinggal menunggu peringatan hari ke-40. Wajar saja, kepulangan Mat Eksan yang dikira sudah meninggal itu membuat keluarga bingung bercampur ketakutan. Selain itu, berita kepulangannya pun membuat warga gempar yang percaya jika pria renta itu bangkit dari kubur. Hanya berselang beberapa menit setelah Mat Eksan kembali ke rumahnya, ratusan warga langsung mengerumuni kediaman Mat Eksan untuk melihat langsung keadaannya. Bahkan, untuk memastikan bangkitnya dari kubur, para warga pun mendatangi makam Mat Eksan untuk melihat keadaan makam tersebut.
Mat Eksan pertama kali ditemukan Kliwon (55), tetangganya di selatan Jembatan Lama. Tentu saja Kliwon heran melihat tetangganya itu hidup kembali dan sempat mengira jika itu adalah arwah gentayangan Mat Eksan. Karena penasaran, Kliwon langsung berhenti dan mendekati Mat Eksan. Saat ditemukan, kondisinya sangat lusuh dan tubuhnya kurus kering. Kliwon kemudian mengajak Mat Eksan makan di sebuah warung.
Selanjutnya Mat Eksan ditanyai seputar kepergiannya dari rumahnya yang telah berlangsung selama 36 hari. Setelah mendapat penjelasan singkat, Mat Eksan kemudian diajak pulang ke rumahnya. Kepulangannya tentu saja membikin heboh para tetangganya.
Imam Basori (50), seorang tetangganya yang mengaku hadir saat pemakamanan serta tahlilan hari ketiga dan ketujuh mengaku heran tiba-tiba Mat Eksan muncul kembali. "Pihak keluarga sebelumnya sudah memastikan mayat yang ditemukan di Gunung Klotok adalah Mat Eksan," ujarnya. Penjelasan sama juga disampaikan Sukemi (45), sepupu Mat Eksan, bahwa keluarga memastikan Mat Eksan meninggal gantung diri di Gunung Klotok. "Ciri-ciri mayat yang ditemukan di Gunung Klotok sangat mirip," ujarnya.
Menurut Mukini (50), anak tertua Mat Eksan, saat mengecek ke kamar mayat RS Bhayangkara ciri-ciri fisiknya mirip dengan orangtuanya. "Saya hapal jari ketiga kaki kiri bapak lebih panjang dari jari kedua," ungkapnya kepada Surya. Hanya saja, saat itu Mukini mengaku tidak dapat mengecek wajah dan kepalanya karena kondisi mayatnya sudah rusak. "Wajahnya sudah tidak bisa dikenali, tapi ciri jari kaki dan lengannya sama dengan milik bapak," tutur karyawati PT Gudang Garam tersebut.
Jenazah Mat Eksan sendiri langsung dimakamkan keluarganya di pemakaman umum desa setempat tanggal 1 April 2011 lalu. Penguburan Mat Eksan dilakukan pada malam hari di pemakaman yang berlokasi di tengah kebun tebu. Kondisi makamnya juga mengandung misteri karena tanahnya saat ini ambles sekitar 20 cm. Bahkan, batu nisan yang tertulis nama Mat Eksan wafat, 01 – 04 -2011 sempat terpendam tanah. "Biasanya makam setelah 20 hari tanahnya ambles," ujar Supendi, juru kunci makam yang ikut memakamkan Mat Eksan.
Source:
Selanjutnya Mat Eksan ditanyai seputar kepergiannya dari rumahnya yang telah berlangsung selama 36 hari. Setelah mendapat penjelasan singkat, Mat Eksan kemudian diajak pulang ke rumahnya. Kepulangannya tentu saja membikin heboh para tetangganya.
Imam Basori (50), seorang tetangganya yang mengaku hadir saat pemakamanan serta tahlilan hari ketiga dan ketujuh mengaku heran tiba-tiba Mat Eksan muncul kembali. "Pihak keluarga sebelumnya sudah memastikan mayat yang ditemukan di Gunung Klotok adalah Mat Eksan," ujarnya. Penjelasan sama juga disampaikan Sukemi (45), sepupu Mat Eksan, bahwa keluarga memastikan Mat Eksan meninggal gantung diri di Gunung Klotok. "Ciri-ciri mayat yang ditemukan di Gunung Klotok sangat mirip," ujarnya.
Menurut Mukini (50), anak tertua Mat Eksan, saat mengecek ke kamar mayat RS Bhayangkara ciri-ciri fisiknya mirip dengan orangtuanya. "Saya hapal jari ketiga kaki kiri bapak lebih panjang dari jari kedua," ungkapnya kepada Surya. Hanya saja, saat itu Mukini mengaku tidak dapat mengecek wajah dan kepalanya karena kondisi mayatnya sudah rusak. "Wajahnya sudah tidak bisa dikenali, tapi ciri jari kaki dan lengannya sama dengan milik bapak," tutur karyawati PT Gudang Garam tersebut.
Jenazah Mat Eksan sendiri langsung dimakamkan keluarganya di pemakaman umum desa setempat tanggal 1 April 2011 lalu. Penguburan Mat Eksan dilakukan pada malam hari di pemakaman yang berlokasi di tengah kebun tebu. Kondisi makamnya juga mengandung misteri karena tanahnya saat ini ambles sekitar 20 cm. Bahkan, batu nisan yang tertulis nama Mat Eksan wafat, 01 – 04 -2011 sempat terpendam tanah. "Biasanya makam setelah 20 hari tanahnya ambles," ujar Supendi, juru kunci makam yang ikut memakamkan Mat Eksan.
0 komentar:
Posting Komentar